Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami stres. Bedanya, ketika anak mengalami stres, mereka tidak mengerti apa yang sedang mereka alami. Tidak pula mampu mengungkapkannya pada orang lain, termasuk pada Moms. Namun Moms bisa mengenali stres pada anak dengan dengan mencermati tanda-tanda berikut ini
- Susah tidur
Kurang tidur bisa menjadi pertanda sekaligus memperparah stres pada anak. Moms bisa membantu dengan mengajak mereka bermain. Sambil bermain pancing anak bercerita tentang perasaannya. Perhatian Moms membuat anak lebih tenang dan merasa aman. Sedapat mungkin kurangi juga durasi mereka menonton TV dan bermain gadget, karena aktivitas ini juga membuat anak susah tidur.
- Perubahan selera makan
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, perubahan selera makan sering terjadi saat anak stres. Kadang menjadi tidak doyan makan, kadang kebalikannya. Untuk kasus tidak doyan makan, hal ini terjadi karena saat stres otak melepaskan hormon penekan nafsu makan. Akibatnya anak jadi tidak berselera makan. Sedangkan untuk kasus kebalikannya, ini karena otak melepaskan hormon kortisol yang meningkatkan nafsu makan, untuk mengalihkan kesedihan menjadi kesenangan melalui makanan.
- Mengompol
Sata mengalami stres, anak sering melakukan kembali kebiasaannya saat masih kecil, saat di mana mereka tidak merasakan hal yang sedang mereka rasakan saat stres, seperti mendekap boneka kesayangannya, Beberapa anak bahkan mengompol.
- Mudah takut
Anak-anak lumrah merasa takut, namun bila ia takut pada hal yang sebelumnya tidak ia takuti, contohnya ia takut pergi ke sekolah, Moms boleh merasa curiga. Cari tahu penyebabnya: apakah ia dibully, apakah guru pernah memarahi anak, lalu cari solusi terbaik.
- Menyendiri
Setiap anak memiliki perasaan ingin diterima oleh teman-temannya. Ketika anak menyendiri Moms boleh bertanya tentang pergaulannya di sekolah atau lingkungan. Terkadang masalah sepele dengan teman bisa membuat anak stres. Karenanya jangan menganggap remeh perasaan anak dengan mengatakan, “Gitu saja kok takut.” Tapi dorong mereka mencari cara mengatasi rasa takutnya. Jika anak menolak untuk bercerita dan semakin murung, sebaiknya Moms meminta bantuan ahli, misal teman yang berprofesi sebagai psikolog.