Kematian tiga selebritas asal Korea Selatan pada tahun 2019 menyusul kasus cyberbullying yang mereka alami semakin menegaskan bahaya aksi perundungan di dunia maya ini terhadap kesehatan jiwa seseorang. Yang disebut cyberbullying adalah penggunaan teknologi untuk mengganggu, mengancam, atau mempermalukan orang yang menjadi target.
Perundungan online bisa jauh lebih berbahaya daripada perundungan konvensional karena bisa berlangsung terus-menerus dan efeknya pun jauh lebih masif. Berhubung generasi masa kini tak bisa dipisahkan dari teknologi, Moms perlu mengambil langkah antisipasi untuk menghindari cyberbullying. Beberapa cara berikut bisa Anda lakukan di rumah:

Letakkan Komputer di Ruang Keluarga
Orang tua perlu memonitor apa yang dilakukan anaknya ketika terjun di dunia maya. Karena itu, letakkan komputer, laptop, dan komputer tablet yang bisa digunakan untuk mengakses internet di ruang keluarga, bukan di kamar anak. Kalaupun Anda sedang tidak ada di rumah, ART dan orang lain yang ada di rumah bisa melihat situs apa yang sedang dibuka oleh si kecil. Selain melihat isi layar, cek juga history situs-situs yang dikunjungi anak selagi dia online ya Moms.
Batasi Pemakaian Gadget
Selain melalui komputer, anak bisa mengakses internet melalui smartphone. Ketika mengizinkan anak menggunakan smartphone dan gadget lainnya, Moms juga perlu sekaligus menyertakan peraturan mengenai durasi pakai dan konsekuensi apa yang akan diterapkan bila terjadi pelanggaran. Pakar pendidikan merekomendasikan jatah screen time (waktu melihat layar) anak tak lebih dari 2 jam per hari untuk anak berusia 8-18 tahun.
Akun Media Sosial Sesuai Umur
Ada sebab mengapa platform media sosial memberlakukan batasan usia tertentu kepada penggunanya. Faktor utama yang mendasari aturan tersebut adalah kesiapan dan kematangan dari segi emosi. Anak yang masih terlalu muda diperkirakan belum siap mental untuk mengatasi tekanan yang mungkin timbul akibat pemakaiannya. Jadi, tak perlu tergesa-gesa mengizinkan si kecil membuat akun media sosial hanya karena teman-teman Anda mengizinkan anaknya, Moms.
Pantau Aktivitas Anak di Dunia Maya
Moms barangkali sudah fasih berselancar di media sosial mainstream seperti Facebook dan Instagram. Tapi selain itu, anak bisa menjelajahi platform media sosial lain seperti Myspace, komunitas online seperti Wattpad, dan game online seperti Mobile Legend, di mana ia bisa berinteraksi dengan sesama pengguna. Karena itu, selain mem-follow dan memantau akun sosmed anak, Moms juga perlu mengamati pola interaksi anak di platform online lainnya.
Ajarkan Aturan Aman Penggunaan Internet
Meski sudah sering diulang di sekolah dan di rumah, jangan pernah bosan untuk mengingatkan aturan aman penggunaan internet pada anak. Yaitu tidak menyebar informasi pribadi, tidak membuat dan mengunggah gambar ataupun video yang memperlihatkan area tubuh pribadi, serta tidak membagi info tentang kegiatan secara real time. Ajarkan pula bahwa inti dari pemakaian media sosial adalah untuk melancarkan pertemanan dan mencari informasi, bukan untuk mengejar popularitas.
Bangun Rasa Saling Percaya
Jalin kedekatan emosi dan rasa saling percaya antara Anda dan si kecil agar ia mau bercerita secara terbuka mengenai hal-hal yang dialaminya. Jika benar terjadi cyberbullying, tunjukkan reaksi secara proporsional, Moms. Tidak berlebihan dan juga tidak terlalu santai. Tekankan pada anak bahwa perundungan itu bukan kesalahannya dan Anda akan membantunya mencari jalan keluar bersama-sama. Siap ya, Moms!